Awalnya, Pulau Bidadari bukan destinasi wisata untuk umum, melainkan khusus bagi keluarga kerajaan Jayakarta dahulu untuk menikmati pulau ini.  Saat itu, namanya pun bukan Pulau Bidadari, melainkan Pulau Pumered. Baru tahun 1970-an lah, mulai dikenal nama Bidadari untuk disematkan bagi pulau yang menghipnotis ini.

Di Pulau Bidadari, traveler akan dikepung oleh gugusan pulau Khayangan, Pulau Ayer, serta yang tak kalah cantik adalah Pulau Onrust. Walau tak bisa dibandingkan dengan dinginnya udara pegunungan, terpaan angin segar akan membuat Anda terbuai saat berada di tepi pantai.

Pulau Bidadari tak bisa lepas dari saksi sejarah jaman kolonial. Benteng pertahanan yang dibangun tahun 1786, masih berdiri kokoh dengan sisa-sisa kegarangannya. Sebagai objek foto, lokasi ini tak boleh Anda lewatkan. Jika ingin lebih merinding, Anda bisa mencoba berpose saat malam tiba. 

Pulau Bidadari bisa menjadi pilihan menarik bagi pasangan yang memburu lokasi bulan madu. Cottage bergaya rumah panggung yang menatap laut, berdiri disela-sela pepohonan rindang. Jika ingin sensasi lebih, sederet cottage terapung di laut dangkal menawarkan pemandangan laut bebas, langsung dari jendela kamar.

Di pulau ini, juga cocok bagi penggemar olahraga air seperti banana boat, jetski maupun sekedar mancing di pantai, sebagai ganti snorkling yang kurang cocok disini. Jika sedang galau, sederet kursi kayu bawah pohon rindang di pinggir pantai siap meninabobokkan.

Belum pernah bersentuhan langsung dengan lumba-lumba? Inilah kesempatan tepat, karena di pulau ini, juga menjadi tempat penangkaran lumba-lumba. Bahkan, terapi bagi penyandang autis dengan bantuan lumba-lumba tersedia disini.

Dengan dukungan fasilitas meeting room yang cukup besar, kantor yang ingin menggelar team building dengan suasana berbeda bisa memilih pulau ini. Jika menginap, lebih aman memesan terlebih dulu saat musim liburan jika tak ingin kehabisan tempat.

Pulau Bidadari tak terlalu jauh dijangkau dari pantai Marina, Ancol. Dengan speed boad yang berangkat sekitar pukul 08.00 pagi, tak lebih dari 30 menit pelancong sudah bisa menikmati deburan ombak pulau ini. Jika memilih langsung pulang, kapal penjemput sudah bersiap sejak pukul 13.00. Tertarik?